Open top menu
Rabu, 21 Oktober 2015

Medsos (media sosial) bukanlah sesuatu yang asing bagi semua kalangan, hampir semua orang menggunakan media ini, baik itu facebook, twitter, instagram, WA, Line dan lain sebagainya. Banyak orang yang memanfaatkan medsos, baik digunakan sebagai alat untuk saling bertukar ide, sebagai tempat untuk berkisah, untuk mencari informasi dan lain-lain. Banyak sekali orang yang disibukkan dengan medsos. Ada yang terjajah oleh medsos, ada pula yang tercerahkan.
Dengan adanya medsos, dunia ini semakin terglobalkan. Untuk bertegur sapa dengan seseorang yang berada jauh di luar negeri, kini tidak perlu lagi susah-susah, cukup dengan menyalakan laptop atau Hp kemudian mengaktifkan medsos, seseorang sudah bisa berkomunikasi dengan leluasa. Medsos bisa menjadi sarana yang efektif untuk membantu kemudahan manusia dalam beraktifitas, tapi juga bisa merusak karakter manusia.

Tahun 2015 ini, setidaknya ada 263 (provinsi, kota,dan kabupaten) di Indonesia. yang serentak menggelar pilkada. Tentunya pesta demokrasi yang akan digelar bersamaan ini akan memeriahkan pesta demokrasi negeri ini. Di antara yang meramaikan panggung demokrasi ini adalah media sosial. Medsos menjadi salah satu media yang cukup efektif untuk menggait massa. Maka perang politikpun tidak terelakkan untuk pecah di media sosial. Fenomena saling serang, saling menjatuhkan lawan politik seakan menjadi makanan publik. Di samping itu, media sosial juga bisa menjadi alat penyalur aspirasi rakyat.
Ketika suara tidak lagi didengar, aduan-aduan yang diabaikan dan keluhan yang membentur meja kekuasan, medsos seakan menjadi penolong untuk mengutarakan aspirasi publik. Di medsos, seseorang akan dengan leluasa menyampaikan aspirasinya. Sebagaimanapun tulisan aspirasi tersebut, medsos akan tetap setia menampungnya. Tidak hanya terbatas pada tulisan saja, bahkan gambarpun bisa menjadi senjata untuk menyampaikan aspirasi lewat medsos.
Tagged
Different Themes
Written by Admin

hubungi Kami

0 komentar